Jumat, 04 Maret 2016

The Silent Killer (HIPERTENSI)





THE SILENT KILLER
HIPERTENSI
(TEKANAN DARAH TINGGI)
APA ITU?
Keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diatas normal (120/80 mmHg). Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Selain itu, suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
       Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140mmHg dan teknan diastolic di atas 90 mmHg (smelz&bare, 2002).
       Pada manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan darah distolik 90mmHg.(suddrath and brunner,2002).
       Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah (Kurniawan, 2002).
Siapa yang rawan terkena?
Sampai usia 45 thn, pria memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada wanita. Hal ini  menjadi lebih umum dari pria dan wanita dengan bertambahnya usia mereka, wanita lebih banyak mengalami hipertensi pada usia 65 tahun. Seseorang yang merupakan keturunan penderita hipertensi juga mempunyai resiko yang lebih tinggi. Selain itu, 60% penderita diabetes juga berpotensi menderita hipertensi.

MACAM-MACAM HIPERTENSI
       Hipertensi Primer (esensial)
      yaitu tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Sekitar 90-95% kasus hipertensi tergolong hipertensi jenis ini.
       Hipertensi Sekunder
      yaitu hipertensi akibat penyebab yang jelas seperti penyakit ginjal atau penyakit endokrin.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan penderita hipertensi Indonesia mencapai 31,7%.  Dari semua penderita hipertensi di Indonesia, hanya 25% saja yang terdiagnosis. Ini berarti 3 dari 4 orang yang mengidap tekanan darah tinggi, tidak tahu bahwa mereka mempunyai kondisi tersebut. Lebih bahayanya lagi, kurang dari 1% pengidap hipertensi mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darahnya. Hal ini membuat hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
PENYEBAB HIPERTENSI
Kebanyakan penyebab hipertensi ini karena life style anda yang kurang baik seperti:
a. Merokok
b. Minuman beralkohol
c. Stress
d. Kurang Olahraga
e. Gemuk/ obesitas

Faktor lainnya yang tidak kalah mendukung penyebab diatas adalah
a. Usia
b. Gen
c. Lingkungan
Gejala Hipertensi
       Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat
       Penglihatan kabur
       Wajah memerah
       Sering buang air kecil, terutama di malam hari
       Telinga berdening (tinnitus)
       Dunia terasa berputar (vertigo)
       Rasa berat di tengkuk
       Mual dan muntah
       Susah tidur
       Jantung berdebar
       Pusing
       Mudah lelah
Seperti yang beritakan oleh WHO (2013), bahwa pada abad ke 21,  hipertensi menjadi pembunuh manusia secara diam-diam serta menjadi krisis kesehatan masyarakat global (diterbitkan pada kesempatan Hari Kesehatan Dunia 2013).  
       Mengapa  demikian ?
Hal ini karena Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyebab penyakit ginjal kronik, dan kematian prematur dan kecacatan. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Selain itu ada juga penyakit lainnya seperti:
       Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah
       Penglihatan Menurun
       Gangguan keseimbangan
       Pada otak sering terjadi perdarahan yang disebabkan oleh pecahnya  pembuluh darah di otak yang dapat mengakibakan kematian
       Proses tromboemboli (tersumbatnya pembuluh darah oleh bekuan darah atau gelembung udara) dan serangan iskemia (sel otak tidak mendapatkan oksigen)
Pencegahan
1. Pola Makan Sehat
2. Mengurangi Garam dan Sodium Ketika Diet
3. Mempertahankan berat badan normal
4. Olahraga
5. Berhenti mengkonsumsi alkohol
6. Berhenti merokok
Pengobatan
       Diet
       Obat diuretik
       Obat beta blocker
       Inhibitor ACE
       Blokir jalur kalsium
       Terapi
MAKANAN YANG DIANJURKAN
1. Sayur-sayuran hijau seperti bayam, biji bunga matahari, dan kentang kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
2. Buah-buahan seperti pisang dan avokad kecuali buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)
6. Kacang-kacangan dan kedelai
7. Coklat pekat
MAKANAN YANG PERLU DIHINDARI
1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin





Related Posts

The Silent Killer (HIPERTENSI)
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.